Kisah Tukang Martabak Terjun ke Digital Marketing

 

Menjadi seorang tukang martabak keliling bukanlah cita-cita waktu sekolah dulu namun nyatanya takdir menuntun saya menekuni profesi ini. Kadang keluh kesah muncul, dulu sekolah puyeng-puyeng tapi jadinya begini, dulu ikut pelatihan elektronika di Depnaker tapi gagal menjadi seorang teknisi elektronika.

Lulus sekolah, kerja di PT pabrik sepatu, PHK akhrnya jadi tukang martabak. Sebuah perjalanan hidup harus dialami.

Apakah saya tidak ingin memperbaiki nasib? Ingin dong.

Disela-sela usaha martabak keliling, saya menyempatkan diri untuk menambah ilmu di program pemerintah Kartu Prakerja. Saya ambil ilmu perkopian, SEO, Creative Writing dan Copywriting. Saya juga ikut kelas online Wordpress dan Facebook/Instagram Ads.

Saya juga sudah lama belajar blog, jauh hari sebelum jadi tukang martabak. belajar juga jadi content creator youtube.

Alhamdulillah dari blog dan youtube saya bisa mendapatkan penghasilan sampingan. Saya juga belajar online shop.Pengalaman pertama bisnis online shop yang berkesan saat menjadi dropshipper. Saya berhasil menjual produk yang saya promosikan.

Dokumentasi saat ambil gaji Adsense

Sampai akhirnya saya memutuskan untuk berhenti jadi dropshipper dan mengalihkan kemampuan digital marketing saya ke Shopee Affiliate. Pernah terbesit untuk jual produk sendiri tapi belum ketemu produk yang pas dan terkendala modal.

Saya memang hanya seorang tukang martabak tapi boleh dong punya kemampuan digital marketing meskipun belum ahli tapi setidaknya bisa menghasilkan uang.

Salam hangat!

Kunjungi juga blog saya yang khusus mengulas Bisnis dan internet: https://www.infopojok.web.id/

Share this: